Sabtu, 17 Agustus 2013

Kembali Pada Habitatnya

Karena tanggal 15 tiket pesawat dari Bandung ke Medan sudah dibeli, memaksa gua mematuhi alam yang telah mengatur semua kejadiannya, artinya gua kembali pada kota Medan.
Pesawat yang take off dari bandara Husein Sastra Negara Kota Bandung menuju Bandara Kuala Namo Kota Medan yang berisikan gue dan penumpang lain, bakal terbang pukul 8 WIB. Dan lagi-lagi gua dapat kursi random, gua duduk paling belakang. Bukan masalah sih bagi gue, bahkan sebuah keuntungan karena dekat dengan toilet, dan dekat dengan.. pramugari.

Dua jam di dalam pesawat, yaah ini lebih baik daripada 20 jam di dalam bis semalam, tapi untuk meninggalkan kota ini rasanya berat buat gue, banyak hal-hal yang bisa bikin gue bahagia disini. Tapi semesta memaksa gue harus balik ke kandang, bahkan gue sudah rindu kamar. Mungin sudah berdebu dan segala macam serangga telah tinggal di dalamnya.

***

Pesawat landing sekitar pukul 10.00 WIB. kita dijemput tetangga, lalu diantar sampai rumah. Oh betapa kangennya gua sama rumah ini. Setelah kunci pintu di masukan ke lobang kunci, lalu di putar ke kanan sampai tiga kali terdengar suara 'ceklek'. Akhirnya kita masuk ke dalam rumah. 

Lantai yang tak berpenghuni selama tiga minggu ini berdebu, ruangan-ruangan kamar dan kamar mandi dipenuhi sarang laba-laba, dan asbes garasi gua runtuh. Dugaan gua dan kenyataan gak jauh beda kan.
Yaaaah, meskipun capek, kita tetep harus beres-beresin rumah, sekedar menyapu dan mengepel ruangan masing-masing. Gua sendiri yang terinspirasi kamar om gue, langsung beres-beres kamar dan bikin posisi baru, memang melelahkan tetapi menyenangkan saat sudah selesai.

Tak terasa kita harus melanjutkan rutinitas seperti biasanya, besok gua harus sekolah, besok bokap harus kembali kerja, dan nyokap tetep dengan kebiasaannya beresin rumah, tapi sekarang gak ada nenek gua karena udah di balikin ke kampung halaman.

Kembali ke sekolah dengan tugas yang menumpuk jadi makanan sehari-hari gue mulai saat ini. LIburan selama tiga minggu kemarin seperti tidak berbekas dengan tertimpanya beban tugas dari guru-guru yang gak sempet gue kerjain. Hari Jum'at, gua kembali ke sekolah dengan sebungkus keripik maicih level 10, gua bilang ini oleh-oleh padahal di Medan juga udah banyak yang jualan. Yaah, karena kueh-kueh yang lain juga udah dibagiin sama tetangga apa boleh buat.

Kembali ke sekolah adalah hal yang paling gue tunggu-tunggu, kecuali bertemu dengan FIfi, gua berharap gak bakal ketemu lagi sama dia sampai gua tamat nanti (sifat buruk jangan di tiru). Soal lebaran dan maaf-maafan belum gua ucapin sama dia, jangankan tatap muka, chat di bbm aja udah gak niat. Memang sebuah perkara kecil bisa berefek panjang dalam kehidupan gua. Berakibat fatal mungkin kalo mental dan jiwa gua gak kuat. Contohnya orang-orang di luar sana nekat bunuh diri gara-gar cinta. Mungkin masalah yang mereka hadapi lebih berat dari gue. Tapi seberat apapun masalah itu pasti ada jalan keluarnya, karena kalau kita gak sanggup? Sanggupin! Kalo udah sanggup... sundul kanan, kecup manis, iris tipis, potong manis.... SIKAT MIRING!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar