Sebuah kutipan dari internet berkata "Jangan mencari yang lebih baik, tetapi carilah yang bisa membuatmu menjadi lebih baik" Kebanyakan dari kita memang mencari seseorang yang lebih baik. Tak peduli apakah bisa membuat kita lebih baik atau tidak. Meskipun kita tidak pernah tahu apakah benar lebih baik atau malah sebaliknya.
Dia. Lebih misterius dari yang aku kira. Lebih sering membuatku menerka-nerka. Lebih sering membuatku bertanya. Lebih sering membuatku berpikir bagaimana. Bagaimana agar bisa aku melihat sikapnya yang terbuka. Kepada aku yang bertanya. Bukan jawaban yang aku minta. Bukan pula sebuah kalimat matematika. Meskipun dia selalu memberikan pernyataan sederhana. Dia lebih misterius dari yang aku kira.
Dia membuatku lebih baik dari yang aku kira. Terkadang membuat aku mencintai apa yang aku benci. Tapi dia tak pernah mengajari untuk membeci. Membuatku berpikir dua kali. Tentang apa yang harus aku cari. Bukan sebuah kunci atau jati diri. Tetapi mencari arti dari sebuah api. Apakah mampu untuk menerangi. Atau mungkin bisa membakar diri.
Aku dalam sebuah transisi dengan intuisi. Dengan dia yang masih aku coba untuk pahami. Dari siapa yang membuat aku gila. Kepada dia yang membuatku terpana. Bukan hanya paras tapi sikap yang membuatku tersenyum manja. Tanpa harus melihatnya. Hanya dari sikapnya. Apalagi jika bisa melihatnya. Mungkin dia heran melihatku menahan tawa.
Ingin aku menjadi bagian dari dirinya. Dari hidupnya yang sederhana. Yang bisa menghadapi segalanya dengan pikiran yang terbuka. Meskipun sikapnya sekarang masih sulit untuk aku terka. Tetapi mimpi malam itu menjadi sebuah pertanda. Dari dia yang sederhana kepada aku yang apa adanya. Haruskan aku membiarkannya menunggu aku bertanya? Aku harap dia rasakan yang sama hingga aku tak perlu bertanya. Meskipun aku tahu pada akhirnya aku harus bertanya. Karena tak ada jawaban jika tak ada pertanyaan.
Dia. Lebih dari kutipan di sosial media. Lebih dari apa yang aku kira. Bisa membuatku berpikir lebih baik dari yang aku kira. Membersihkan pikiranku dari debu dunia yang semu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar