Minggu, 28 Mei 2017

Chasing The Beauty : Final Chapter

        Aku masih belum mengenalnya. Bahkan setelah berapa malam terlewati bersama dia yang aku kira benar-benar ada untukku, ternyata aku belum begitu mengenalnya. Kosong. Semuanya kosong. Lenyap oleh pernyataan yang tak pernah kuduga. Hilang seakan ada sesuatu yang menelannya.
     
        Apa yang kau mau dari aku? Aku kan mencari untukmu. Kau minta segelas air. Kan ku ambil dari mata air paling suci di tanah ini. Tak ada gunung yang tak ku daki. Tak ada lumpur yang tak kulewati. Semuanya ku lalui untuk air paling suci di tanah ini. Untukmu. Setelah aku datang padamu kau minum air itu. Setengah saja tidak. Lalu kau buang. Bahkan kau muntahkan lagi seakan air itu kuambil dari mata air terburuk di tanah ini. Begitu kah?

        Sebenarnya aku tak ingin marah padamu. Aku hanya ingin tahu apa yang membuatmu berfikir begitu. Atau apa yang membuatmu tak berfikir seperti yang kumau. Atau kau hanya menggunakan hatimu. Seperti yang lain disana? Kupikir kau beda, ternyata tak lain hanya mereka dalam wujud yang berbeda. Telat kusadari setelah aku berlari. Untungnya kau menyuruhku berhenti sebelum aku pergi terlalu jauh dengan semua ini.

       Tiada yang disalahkan dari semua ini. Semuanya kembali menjadi khayal dalam mimpi. Berubah menjadi kenangan tak berarti. Semoga aku tak membenci. Kenapa kau lakukan ini? Bukankah kau yang bilang kau sudah siap saat itu aku bertanya kepadamu. Ku yakinkan karena aku belum yakin akan jawabanmu. Aku tak pernah lelah menunggu. Lebih baik saat ini aku masih menunggu jawabanmu. Itu lebih baik menurutku.

        Ya, aku tak ingin menyesal mengenalmu. Meski ternyata aku belum mengenalmu. Apa yang harus aku sesali? Aku akan mencari air lagi. Untuk siapapun yang mau menghargai. Meminumnya dan berterimakasih. Aku tak perlu kau lagi. Aku bisa bangun sendiri. Sekarang aku akan pergi. Benar-benar tak kembali. Kecuali kau memintaku untuk kembali. Tapi mungkin itu hanya ilusi dan imaji. Tak mungkin terjadi.

        Akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar