Seberapa banyak kamu tahu tentang
Public Speaking?
Cerita ini
bermula sebelum aku masuk SMA. Saat itu ada lomba karya ilmiah tentang
teknologi di kantor wali kota. Aku membuat proposal dan diterima. Lalu pada
hari yang ditentukan para peserta yang hasil karyanya diterima harus
mempresentasikannya di depan juri. Melakukan presentasi di depan kelas mungkin
hal yang biasa, dimana kita mengenal seisi audien. Bahkan separuh isi kelas
hampir tidak peduli dengan apa yang kamu presentasikan. Tapi saat pendengarmu
adalah beberapa ahli dan kamu harus presentasi dan harus siap juga dengan
sejumlah pertanyaan yang diantaranya tidak kamu siapkan jawabannya.
Di dalam
ruangan aku sedikit cemas. Kakiku gemetaran. Tapi aku mencoba tenang. Melihat ada
seorang peserta yang dari tadi terlihat bukan berlatih presentasi melainkan dia
membaca Al-Quran. Pasti dia tenang sekali saat presentasi nanti. Tidak seperti
aku yang deg-deg-an setengah mati. Tapi
aku berhasil menyelesaikan presentasiku. Ya, hasilnya juara ke 4.
Publik
Speaking. Publik artinya publik atau masyarakat dan Speaking artinya berbicara.
Jadi kalau di gabungin artinya berbicara dengan orang banyak, berbicara di
depan umum, berbicara di depan publik. Yah, kira-kira seperti itulah yang kita
pelajari saat belajar Bahasa Indonesia di bangku SMA.
Lebih jauh
lagi tentang publik sepeaking. Apa sih yang harus kita kuasai untuk menjadi
seorang public speaker? (Public Speaker adalah sebutan bagi orang yang
melakukan public speaking).
Sebelumnya,
sebelum melakukan public speaking kita harus melakukan persiapan dulu, berikut
adalah hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan public speaking:
1. Kuasai
materi
Untuk menjadi
seorang pembicara tentu saja kamu harus menguasai materi yang akan kamu
sampaikan. Selain menguasai materi kamu juga harus percara dengan materi
tersebut. Guna public sepaking kan untuk memberikan informasi kepada orang
lain. Gimana orang mau percaya dengan informasi yang kamu sampaikan jika kamu
sendiri tidak percaya dengan apa yang kamu sampaikan?
2. Berlatih
di depan cermin
Nah, yang satu
ini optional sih. Tapi coba lihat diri kamu di cermin saat presentasi. Istilah
anak sekarang itu “kadang muka suka ga kontrol”. Nah sekarang terserah kamu
gimana biar mengontrol hal-hal yang tidak diinginkan itu agar tidak sampai
terlihat saat kamu menjadi public speaker. Ini juga untuk melatih kepercayaan
diri kamu.
3. Rekam!
Kalau di depan
cermin kamu belum cukup percaya diri coba rekam presentasi kamu. Lihat apa yang
salah. Selain kesalahan pengucapan, gagu saat berbicara jangan lupa juga cek apakah
ada refleks-refleks yang tidak diinginkan. Misalnya selama presentasi kaki kamu
sibuk goyang-goyang, atau tangan kamu sibuk garuk-garuk. Nah ulangi lagi dan
coba untuk menghindari hal-hal tersebut biar kamu ga keliatan panik di depan
orang.
4. Catat
Kesalahan
Setelah di rekam
jangan lupa di catat apa aja kesalahan kamu. Tulis di sebuah notes terus tempel
di kamar kamu biar inget dan semoga bisa di minimalisir.
5. Berlatih
di depan keluarga atau teman
Sebelum
berpresentasi di depan orang yang tidak kita kenal, coba deh presentasi dulu di
depan adik, kakak, atau teman dekatmu. Lalu suruh mereka menilai apa yang kamu
sampaikan tadi, apakah sampai dengan baik?
Nah, setelah
kamu selasai dengan persiapan tadi, ada hal-hal yang harus kamu perhatikan saat
presentasi nanti.
Berikut adalah
hal-hal yang harus kita perhatikan saat menjadi public speaker : (rangkuman
dari hasil googling dan pengetahuan yang di dapat dari organisasi)
1. Berdoa
Hal terpenting
sebelum kamu naik ke atas panggung, berdo’a. Dengan do’a semoga semua urusan
kita dilancarkan. Ingat peserta yang baca Qur’an sebelum presentasi tadi? Iya,
dia juara 1.
2. Kenali
audiens
Dengan siapa
kamu sedang berbicara itu sama dengan siapa kamu akan menyampaikan materi. Kalau
salah penyampaian wah bisa gawat kan.
3. Kuasai
audiens
Jangan fokuskan
pandanganmu pada satu titik. Coba lirik audiens yang ada di kiri depan kiri
belakang, kanan depan kanan belakang, dan audiens yang di tengah. Siapa tau ada
yang cantik. Dengan begitu akan ada interaksi antara pembicara dan pendengar.
4. Jangan
terpaut pada teks
Terkadang materi
yang akan kita sampaikan itu banyak dan banyak hal penting yang sulit untuk di
ingat. Meskipun begitu jangan catatan kamu dibawa semua saat presentasi. Catat hal-hal
yang penting yang menurut kamu kira-kira bakal sulit di ingat. Kalau kita
terus-terusan membaca teks saat presentasi audiens akan beranggapan bahwa
pembicara tidak menguasai materinya.
5. Cobalah
tetap tersenyum
Ya kali seorang
motivator memberikan motivasi nya sambil cemberut. Meskipun hari ini adalah
hari tersial dalam hidup kamu cobalah tetap tersenyum saat presentasi. Bungkus masalahmu
menjadi sebuah candaan yang dapat membuat audiens tertarik dengan apa yang kamu
bicarakan. Senyum dong, mba. Domba.
6. Bersuara
lantang
Meskipun saat
presentasi kita menggunakan pengeras suara. Cobalah berbicara dengan suara yang
keras dan jelas. Gausah teriak-teriak juga. Tapi dengan suara yang lantang maka
kita akan yakin dengan apa yang kita bicarakan.
7. Terakhir,
jangan lupa bersyukur saat presentasi mu berjalan dengan baik. Kalau kurang
baik ya bisa di perbaiki di kesempatan yang lain.
Meskipun saya
bukan seorang public speaker terkenal atau seorang pembicara ternama dan saya
juga kebetulan bukan anak ilmu komunikasi, tapi saya sangat tertarik dengan
yang namanya public speaking. Saya merasa public speaking adalah salah satu hal
yang penting di dunia ini. Tanpa adanya kemampuan public speaking seorang
presiden mau ngapain di depan mimbar? Public speaking hampir dibutuhkan di
setiap pekerjaan loh.
Sekian dulu
post blog kali ini, hari ini edisi ilmiah ya. Kebetulan sekarang saya resmi
jadi anggota himpunan. Kasih selamat dong. Selamat... Selamat... Selamat...
Selamat ber Public Speaking!
Keren ceritanya, ayo ikuti pelatihan PUBLIC SPEAKING SEMARANG
BalasHapus